Sabtu, 28 September 2013

PERTUMBUHAN KECAMBAH

https://docs.google.com/presentation/d/1utlivxQOqdzeSleLkT9K6VIWybC2jpolLSz0C1nqzqM/present?ueb=true#slide=id.p21



PERKECAMBAHAN BENIH/BIJI

Benih merupakan biji tanaman yang digunakan untuk tujuan pertanaman.  Pada budidaya tanaman pangan utama yang merupakan tanaman serealia, benih sebagai penyambung kehidupan tanaman sangatlah penting.  Oleh karena itu mutu benih harus diketahui sebelum petani menanam, untuk mencegah kegagalan petani.
Menurut Sajad (1977) dalam konteks budidaya pertanian, benih dapat dipandang melalui empat macam titik tolak pemikiran, yaitu :
  1. Batasan struktural
    Mendasarkan pengertian kepada segi anatomi dari biji.  Proses pembentukan biji pada berbagai jenis tanaman tidak sama, baik disebabkan oleh faktor genetik maupun faktor lingkungannya.  Ketidaksempurnaan dalam proses pembuahan bakal biji akan mengakibatkan terbentuknya biji yang tidak sempurna.  Hal ini akan mengakibatkan produsen benih mengalami kerugian karena sasaran kuantitatif maupun kualitatif produksi tidak tercapai.
     
  2. Batasan fungsional
    Bertolak dari perbedaan antara fungsi benih dan biji.  Di sini benih adalah biji tumbuhan yang digunakan oleh manusia untuk penanaman atau budidaya.  Sebagai contoh: gabah dan benih padi mempunyai bentuk fisik yang sama tetapi berbeda dalam fungsinya.  Gabah untuk diberaskan dan benih padi untuk disemaikan.
     
  3. Batasan agronomi/budidaya pertanian
    Batasan benih  sebagai sarana budidaya pertanian mendasarkan pengertian bahwa di samping penggunaan sarana produksi lainnya yang maju maka benih yang digunakan harus memiliki tingkat kekuatan tumbuh dan daya kecambah yang tinggi sehingga mampu mencapai produksi secara maksimum.
     
4.      Batasan teknologi
Batasan teknologi memberikan pengertian kepada benih sebagai kehidupan biologi benih.  Benih tegasnya suatu tanaman mini yang tersimpan baik di dalam suatu wadah DAN DALAM KEADAAN  istirahat.  Materi yang membentuk kulit biji ada berbagai ragam.  Perlakuan teknologi sangat penting untuk menyelamatkan benih dari kemunduran kualitasnya dengan memperhatikan sifat-sifat kulit bijinya.  Benih juga harus diusahakan semurni mungkin bagi suatu varietas yang disebutkan.  Batasan ini merupakan batasan teknologi yang membatasi bidang teknologi benih untuk tidak berbuat ceroboh dalam menangani benih.

Benih yang digunakan dalam budidaya tanaman dituntut yang bermutu tinggi, yaitu sehat dan bersih, sebab benih harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi optimum dengan sarana teknologi yang maju.  Petani sering mengalami kerugian baik biaya maupun waktu akibat penggunaan benih yang kurang baik.  Karena kita beritikad hendak melindungi petani dari kegagalan benih maka pengujian benih perlu dilakukan. Salah satu faktor yang mengukur kualitas benih adalah persentase perkecambahan.

Persyaratan Benih
Benih yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a.                   Benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat.
b.                  Benih harus bebas hama dan penyakit.
c.                   Benih harus murni, artinya tidak tercampur dengan biji-biji atau benih lain serta bersih dari kotoran.
d.                  Benih diambil dari jenis yang unggul atau stek yang sehat.
e.                   Mempunyai daya kecambah 80%.
f.                   Benih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air.
Kemampuan potensi lapang dari benih untuk keperluan budidaya diharapkan benih tidak hanya baik tapi juga mempunyai kekuatan tumbuh.  Ciri-ciri benih yang kuat sebagai berikut:
a.                   dapat tahan bila disimpan
b.                  berkecambah cepat dan merata
c.                   tahan terhadap gangguan mikroorganisme
d.                  bibit tumbuh kuat, baik di tanah yang basah maupun kering
e.                   bibit dapat memanfaatkan persediaan makanan dalam benih semaksimum mungkin sehingga dari bibit dapat tumbuh jaringan-jaringan yang baru
f.                   laju tumbuhnya tinggi
g.                  menghasilkan produksi yang tinggi dalam waktu tertentu.

Proses Perkecambahan Benih
Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia.  Tahap-tahap yang terjadi pada proses perkecambahan benih adalah:
  1. penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma
  2. terjadi kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih
  3. terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk yang melarut dan ditranslokasikan ke titik-titk tumbuh
  4. asimilasi dari bahan-bahan tersebut di atas pada daerah meristematik untuk menghasilkan energi bagi pertumbuhan sel-sel baru
  5. pertumbuhan kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik tumbuh.
Sementara daun belum dapat berfungsi sebagai organ untuk fotosintesa maka pertumbuhan kecambah sangat tergantung pada persediaan makanan yang ada dalam biji.

PERBANDINGAN



Metodologi penelitian ( TANAMAN TERONG )

Metodolog penelitian yang digunakan adalah metodologi research & development adalah
Metodologi yang digunakan untuk menelti suatu bahan mater/bahan penelitian yang sudah ada kemudian di kembangkan untuk memperoleh hasil lebih lanjutnya.

Waktu dan tempat penelitian:
            Tgl        : 31 juli 2011 s/d 7 agustus 2011
            Tempat :  di rumah


Hasil pengamatan

Berdasarkan tabel :
pot
Pertumbuhan panjang (mm) kecambah pada hari ke -
1
2
3
4
5
6
7
8
Air putih
-
-
-
3
4
6
8
9
Air garam
-
-
-
-
-
-
-
-
Air kopi manis
-
-
-
-
2
3
3
4
Air teh manis
-
-
-
-
-
-
-
-


Pengamatan di mulai sejak tanggal 31 juli s/d 7 agustus 2011 pada hari minggu.

Berdasaran deskriptif :
  • pada hari ke -1 : belum mengalami perkecambahan pada ke-4 pot
  • pada hari ke -2 : belum mengalami perkecambahan biji terong pada ke-4 pot
  • pada hari ke -3 : belum mengalami perkecambahan biji terong pada ke-4 pot
·        pada hari ke -4 : hanya satu pot yang mengalami perkecambahan yaitu paa pot yang di siarm dengan air putih dan panjang kecambah 3 mm, yang lainnya belum mengalami perkecambahan.

·        Pada hari ke -5 : terjadi pertumbuhan kecambah juga pada pot yang disiram dengan air kopi manis dan panjang kecambah 2 mm. kemudian pot yang disiram air putih mengalami pertambahan panjang menjadi 4 mm, sedangkan yang lainnya belum.
·        Pada hari ke -6 : pot(air puth) bertambah menjadi 6 mm. pot (air kopi manis) bertambah menjadi 3 mm. sedangkan yang lainnya tidak ada perubahan .
·        Pada hari ke -7 : pot(air putih) menjadi 8 mm. pot(air kopi manis) tetap 3 mm. sedangkan yang lainnya tidak ada perubahan.
·        Pada hari ke -8 : pot (air putih) menjadi 9 mm. pot (air kopi manis) menjadi 4 mm, sedangan yang lainnya tidak ada perubahan.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar